JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Pramono Anung mendesakkepolisian dan kejaksaan melakukan pengusutan mengenai adanya informasi terdakwa kasus mafia pajak Gayus Tambunan bepergian ke Hongkong, selain ke Singapura dan Macau. "Saya mendengar Gayus juga ke Hongkong di tengah kepergiannya ke Macau. Tugas polisi untuk mengusut kebenarannya," ujar Pramono kepada pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2011). Pramono menduga ada aktivitas rahasia yang dilakukan Gayus di Hongkong dan Makau. Hal itu mengindikasikan bahwa perputaran keuangan di wilayah tersebut luar biasa besarnya. "Sangat aneh pergi ke Singapura, Hongkong dan Makau, yang perputaran keuangannya sangat besar. Itu pasti menyangkut banyak kepentingan. Komisi III DPR harus membukanya," kata Pramono. Ia berharap, Panja Pemberantasan Mafia Pajak Komisi III DPR membantu polisi menuntaskan kasus ini, termasuk mengungkap semua perusahaan yang bermain dengan Gayus. "Harus dilakukan pendalaman karena mafia pajak ini dalam jumlah besar. 151 perusahaan yang sudah dilaporkan harus segera diselidiki dan diungkap keterkaitannya dengan Gayus," katanya. If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.
Secara terpisah Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan, kepolisian dan kejaksaan perlu mempercepat proses penyelesaian kasus mafia pajak dengan terdakwa Gayus Tambunan. Marzuki juga meminta pihak kepolisian dan kejaksaan untuk berani menyelidiki siapapun yang telah disebut-sebut berperan dalam kasus ini. Hal ini menjadi penting agar tidak muncul kecurigaan-kecurigaan di maysrakat. "Selain itu kejaksaan dan kepolisian saya harapkan juga untuk bisa melibatkan KPK jika memang kasus ini sudah terlalu besar. Kepolisian dan Kejaksaan harus menyambut langkah KPK yang sudah memulai menyelidiki hal ini juga demi kepentingan yang lebih besar," katanya. Dia juga berharap bahwa KPK bia mengambil langkah inisiatif agar kasus ini segera tuntas. "KPK pun saya rasa harus bisa mengambil langkah inisiatif jika melihat kasus ini jalan di tempat," kata Marzuki. Jika pimpinan kepolisian dan kejaksaan tidak juga menuntaskan kasus ini, kata Marzuki, tentunya perlu diambil langkah yang bisa mendorong terselesaikannya kasus ini termasuk mengevaluasi kembali jabatan mereka. Sebelumnya, Mabes Polri pernah menyatakan Gayus juga mengunjungi Hongkong selain Makau, Kuala Lumpur, dan Singapura. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Boy Rafli Amar mengungkapkan, Gayus pergi bersama isterinya Milana Angraeni menggunakan maskapai penerbangan yang sama, Air Asia. Mereka pulang ke tanah air pada waktu yang berbeda. "Gayus pulang tanggal 2 Oktober 2010, istrinya pulang tanggal 1 Oktober 2010," katanya.
Secara terpisah Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan, kepolisian dan kejaksaan perlu mempercepat proses penyelesaian kasus mafia pajak dengan terdakwa Gayus Tambunan. Marzuki juga meminta pihak kepolisian dan kejaksaan untuk berani menyelidiki siapapun yang telah disebut-sebut berperan dalam kasus ini. Hal ini menjadi penting agar tidak muncul kecurigaan-kecurigaan di maysrakat. "Selain itu kejaksaan dan kepolisian saya harapkan juga untuk bisa melibatkan KPK jika memang kasus ini sudah terlalu besar. Kepolisian dan Kejaksaan harus menyambut langkah KPK yang sudah memulai menyelidiki hal ini juga demi kepentingan yang lebih besar," katanya. Dia juga berharap bahwa KPK bia mengambil langkah inisiatif agar kasus ini segera tuntas. "KPK pun saya rasa harus bisa mengambil langkah inisiatif jika melihat kasus ini jalan di tempat," kata Marzuki. Jika pimpinan kepolisian dan kejaksaan tidak juga menuntaskan kasus ini, kata Marzuki, tentunya perlu diambil langkah yang bisa mendorong terselesaikannya kasus ini termasuk mengevaluasi kembali jabatan mereka. Sebelumnya, Mabes Polri pernah menyatakan Gayus juga mengunjungi Hongkong selain Makau, Kuala Lumpur, dan Singapura. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Boy Rafli Amar mengungkapkan, Gayus pergi bersama isterinya Milana Angraeni menggunakan maskapai penerbangan yang sama, Air Asia. Mereka pulang ke tanah air pada waktu yang berbeda. "Gayus pulang tanggal 2 Oktober 2010, istrinya pulang tanggal 1 Oktober 2010," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar