JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak terdakwa Gayus HP Tambunan siap membacakan pembelaan (pledoi) terkait empat perkara yang dijeratkan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang hari ini, Senin (3/1/2010), di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pia Nasution, penasihat hukum Gayus, mengatakan, selain pledoi tim penasihat hukum, Gayus akan menyampaikan pledoi pribadi ke majelis hakim. "Gayus dulu bacakan pledoi punya dia baru tim penasihat hukum bacakan. Itu sudah saling sinkron satu sama lain," kata Pia ketika dihubungi Kompas.com. Pia mengatakan, dalam pledoi, pihaknya akan menjawab seluruh tuntutan JPU yang dibacakan sidang sebelumnya. "Tapi soal detailnya nanti dibacakan. Pledoi Gayus lumayan tebal. Kalau pledoi pengacara 150 lembar," kata dia. The more authentic information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia you know, the more likely people are to consider you a mobil keluarga ideal terbaik indonesia expert. Read on for even more mobil keluarga ideal terbaik indonesia facts that you can share.
Ketika diminta tanggapan soal tuntutan 20 tahun penjara yang diberikan JPU, menurut Pia, tuntutan itu berlebihan. "Kalau bicara nominal itu yang tertinggi. Kita melihatnya kesannya berlebihan. Tapi itu haknya JPU. Tapi kewenangannya tetap ada di majelis hakim," ucap Pia. Seperti diberitakan, Gayus dituntut 20 tahun penjara ditambah denda Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara. Menurut JPU, Gayus terbukti melakukan empat perkara. Pertama, Gayus terbukti melakukan korupsi saat menangani keberatan pajak PT Surya Alam (PT SAT). Kedua, Gayus terbukti menyuap penyidik Bareskrim Polri saat proses penyidikan kasus korupsi dan pencucian uang menjeratnya. Ketiga, Gayus terbukti menyuap Muhtadi Asnun, ketua majelis hakim yang menyidangkan kasusnya di Pengadilan Negeri Tangerang senilai 40.000 dollar AS. Keempat, Gayus terbukti memberi keterangan palsu kepada penyidik Bareskrim Polri terkait asal usul uang Rp 28 miliar di rekening yang diblokir penyidik.
Ketika diminta tanggapan soal tuntutan 20 tahun penjara yang diberikan JPU, menurut Pia, tuntutan itu berlebihan. "Kalau bicara nominal itu yang tertinggi. Kita melihatnya kesannya berlebihan. Tapi itu haknya JPU. Tapi kewenangannya tetap ada di majelis hakim," ucap Pia. Seperti diberitakan, Gayus dituntut 20 tahun penjara ditambah denda Rp 500 juta subsider 6 bulan penjara. Menurut JPU, Gayus terbukti melakukan empat perkara. Pertama, Gayus terbukti melakukan korupsi saat menangani keberatan pajak PT Surya Alam (PT SAT). Kedua, Gayus terbukti menyuap penyidik Bareskrim Polri saat proses penyidikan kasus korupsi dan pencucian uang menjeratnya. Ketiga, Gayus terbukti menyuap Muhtadi Asnun, ketua majelis hakim yang menyidangkan kasusnya di Pengadilan Negeri Tangerang senilai 40.000 dollar AS. Keempat, Gayus terbukti memberi keterangan palsu kepada penyidik Bareskrim Polri terkait asal usul uang Rp 28 miliar di rekening yang diblokir penyidik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar