JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Ditjen Imigrasi Kemhuk dan HAM, Bambang Catur, mengatakan, tim investigasi internal masih terus menelusuri dugaan kelalaian petugas Imigrasi Jakarta Timur dan Bandara Soekarno-Hatta terkait paspor asli tapi palsu milik Sony Laksono yang dipakai Gayus Tambunan berpergian ke luar negeri. Namun, dia enggan menjabarkan perkembangan hasil pemeriksaan tersebut lantaran belum menerima laporan dari tim. "Tim masih mendalami ke Jaktim dan Soetta, kami masih terus lakukan pemeriksaan di sana. Tapi, soal hasilnya, sampai sejauh ini kami belum menerima laporan tim," ungkap Bambang Catur, Senin (10/1/2011), saat ditemui di Kementerian Hukum dan HAM, di Jakarta. Saat ditanyakan perihal pihak imigrasi yang kecolongan karena ada oknum internal imigrasi yang diduga menjadi calo dalam pembuatan paspor Gayus, Bambang mengaku masih belum dapat mengambil kesimpulan. Truthfully, the only difference between you and mobil keluarga ideal terbaik indonesia experts is time. If you'll invest a little more time in reading, you'll be that much nearer to expert status when it comes to mobil keluarga ideal terbaik indonesia.
"Kalau mekanisme kami sudah jelas paspor dibuat di luar perkara kecolongan, ini harus tim yang bekerja, makanya kami tunggu saja," ujar Bambang. Dia pun enggan disebut pihaknya lebih lamban dari kerja tim polisi yang sudah merilis temuan bahwa paspor dibuat dari pihak ketiga alias calo. "Kami dari awal sudah koordinasi dengan polisi, tapi polisi ada tim sendiri, kami juga ada. Tim masih bekerja jadi tidak bisa cepat-cepat atau buru-buru," ujarnya. Sebelumnya, pihak tim Kementerian Hukum dan HAM memeriksa tiga orang petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Ketiga orang tersebut disebut tengah bertugas ketika Gayus yang menggunakan nama Sony Laksono bepergian ke Makau pada tanggal 24 Desember 2009, ke Kuala Lumpur dan Singapura pada tanggal 30 September 2009. Bambang Catur pada Jumat (7/1/2011), sempat menyebutkan adanya dugaan kelalaian petugas imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya, petuga imigrasi lah yang bertugas mengecek oknum-oknum yang dicurigai dan berhak memutuskan bisa terbang atau tidaknya seorang penumpang.
"Kalau mekanisme kami sudah jelas paspor dibuat di luar perkara kecolongan, ini harus tim yang bekerja, makanya kami tunggu saja," ujar Bambang. Dia pun enggan disebut pihaknya lebih lamban dari kerja tim polisi yang sudah merilis temuan bahwa paspor dibuat dari pihak ketiga alias calo. "Kami dari awal sudah koordinasi dengan polisi, tapi polisi ada tim sendiri, kami juga ada. Tim masih bekerja jadi tidak bisa cepat-cepat atau buru-buru," ujarnya. Sebelumnya, pihak tim Kementerian Hukum dan HAM memeriksa tiga orang petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Ketiga orang tersebut disebut tengah bertugas ketika Gayus yang menggunakan nama Sony Laksono bepergian ke Makau pada tanggal 24 Desember 2009, ke Kuala Lumpur dan Singapura pada tanggal 30 September 2009. Bambang Catur pada Jumat (7/1/2011), sempat menyebutkan adanya dugaan kelalaian petugas imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya, petuga imigrasi lah yang bertugas mengecek oknum-oknum yang dicurigai dan berhak memutuskan bisa terbang atau tidaknya seorang penumpang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar