Senin, 07 Februari 2011

DPR: Intelijen Polisi Kedodoran

When most people think of mobil keluarga ideal terbaik indonesia, what comes to mind is usually basic information that's not particularly interesting or beneficial. But there's a lot more to mobil keluarga ideal terbaik indonesia than just the basics.
JAKARTA, KOMPAS.com " Pengakuan polisi bahwa pihaknya sudah mencium rencana penyerangan Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, dua hari sebelum kejadian membuat Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menyesalkannya.

Now that we've covered those aspects of mobil keluarga ideal terbaik indonesia, let's turn to some of the other factors that need to be considered.

Intelijen polisi dinilai kedodoran dalam melakukan tugasnya karena tidak berusaha memetakan daerah-daerah rawan konflik dan gagal menyelami budaya di setiap daerah. "Barangkali kalau tahun 2008 dipetakan wilayah-wilayah Ahmadiyah seperti apa, ini daerah-daerah potensi konflik, itu tidak masalah, mungkin tidak akan kedodoran seperti sekarang," katanya di Gedung DPR, Selasa (8/2/2011).

Menurut dia, intelijen yang kedodoran dalam kasus Cikeusik bukanlah intelijen di tingkat pusat, melainkan di tingkat bawah. Hasanuddin mengatakan, intelijen di tingkat Polres yang seharusnya memahami situasi setempat. "Polisi juga kan harus menguasai situasi sosial di daerah masing-masing. Di Banten kan relatif keras, jadi harus tahu ini bisa meledak. Harus ada gerak cepat. Jadi kelalaian juga aparat," katanya.

"Hari Jumat, polisi sudah tahu. Malah polisi katakan sebaiknya menghindar. Kok malah tidak memberikan perlindungan. Sedikit memang katanya (anggota) polsek-polsek, tetapi kan bisa minta ke polres, terus bisa ke atas. Dua hari ada jarak," tambahnya kemudian.

There's a lot to understand about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. We were able to provide you with some of the facts above, but there is still plenty more to write about in subsequent articles.

Tidak ada komentar: