JAKARTA, KOMPAS.com " Jaksa Cirus Sinaga akan menjalani pemeriksaan lanjutan sebagai tersangka terkait kasus korupsi dalam mafia kasus Gayus Halomoan Tambunan, mantan pegawai pajak, di Bareskrim Mabes Polri, Selasa (8/3/2011). Tumbur Simanjuntak, penasihat hukum Cirus, mengatakan, kliennya akan kembali memenuhi panggilan pemeriksaan hari ini. "Hadir. Pemeriksaan lanjutan rencananya pukul 10.00," kata Tumbur, ketika dihubungi Kompas.com, Selasa. Sebelumnya, Cirus diperiksa pertama kali sebagai tersangka Kamis pekan lalu. Saat itu, Cirus baru menjawab 30 dari 72 pertanyaan yang disiapkan penyidik Direktorat III Tipikor Bareskrim Polri. "Pemeriksaan minggu lalu belum tuntas karena banyak sekali pertanyaan yang disampaikan penyidik terkait fakta-fakta hukum. Fakta-fakta itu diharapkan jadi alat bukti untuk mengetahui posisi kasus Cirus," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar. Lantaran pemeriksaan belum rampung, penyidik belum mengambil sikap terkait penahanan. "Kita harus menunggu proses pemeriksaan tuntas. Insya Allah akan dilanjutkan (hari ini) dan akan ada sikap dari penyidik terhadap status Jaksa Cirus," kata Boy. Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan Anda mendapat informasi tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, terus membaca.
Ia membantah tudingan berbagai pihak yang menyebut penyidik tak berani menahan Cirus lantaran Cirus diduga memiliki kartu truf terkait kasus Antasari Azhar, mantan Ketua KPK. "Dugaan-dugaan khawatir tidak ada sama sekali. Semua berjalan secara alamiah, normal, dan transparan," kata Boy. Seperti diberitakan, Cirus dijerat Pasal 12 huruf e, Pasal 21, dan Pasal 23 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tipikor. Cirus juga dijerat Pasal 263 KUHP terkait pemalsuan dokumen rencana penuntutan untuk Gayus saat proses sidang di Pengadilan Negeri Tanggerang. Berdasarkan fakta di persidangan, Cirus, jaksa Fadil Regan, Komisaris Arafat Enanie, Ajun Komisaris Sri Sumartini, dan Haposan Hutagalung melakukan pertemuan di Hotel Krystal. Pertemuan itu membicarakan pasal yang dijeratkan ke Gayus. Saat itu, menurut Arafat, Cirus mengatakan tak dapat menangani kasus Gayus jika hanya dikenakan pasal korupsi dan pencucian uang. Kedua pasal itu harus ditangani bidang pidana khusus. Adapun Cirus bekerja di bidang pidana umum. Setelah diminta menambah pasal oleh Fadil supaya berkas perkara dinyatakan lengkap, Sri Sumartini akhirnya menambahkan Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan ke Gayus. Cirus juga diduga memberi petunjuk kepada penyidik agar hanya menyita harta Gayus senilai Rp 370 juta dari total harta senilai Rp 28 miliar di rekening yang diblokir penyidik Bareskrim Polri. Akibat petunjuk itu, Polri membuka blokir rekening Gayus. Fakta di sidang lainnya, Cirus menghilangkan pasal korupsi dalam dakwaan. Nazran Aziz, salah satu JPU, mengaku hanya menyalin dakwaan dari rencana dakwaan yang disusun Cirus. Dalam rencana dakwaan, hanya ada pasal penggelapan dan pencucian uang senilai Rp 370 juta. Akhirnya, jaksa hanya menuntut Gayus pasal penggelapan dengan hukuman satu tahun masa percobaan satu tahun penjara.
Ia membantah tudingan berbagai pihak yang menyebut penyidik tak berani menahan Cirus lantaran Cirus diduga memiliki kartu truf terkait kasus Antasari Azhar, mantan Ketua KPK. "Dugaan-dugaan khawatir tidak ada sama sekali. Semua berjalan secara alamiah, normal, dan transparan," kata Boy. Seperti diberitakan, Cirus dijerat Pasal 12 huruf e, Pasal 21, dan Pasal 23 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tipikor. Cirus juga dijerat Pasal 263 KUHP terkait pemalsuan dokumen rencana penuntutan untuk Gayus saat proses sidang di Pengadilan Negeri Tanggerang. Berdasarkan fakta di persidangan, Cirus, jaksa Fadil Regan, Komisaris Arafat Enanie, Ajun Komisaris Sri Sumartini, dan Haposan Hutagalung melakukan pertemuan di Hotel Krystal. Pertemuan itu membicarakan pasal yang dijeratkan ke Gayus. Saat itu, menurut Arafat, Cirus mengatakan tak dapat menangani kasus Gayus jika hanya dikenakan pasal korupsi dan pencucian uang. Kedua pasal itu harus ditangani bidang pidana khusus. Adapun Cirus bekerja di bidang pidana umum. Setelah diminta menambah pasal oleh Fadil supaya berkas perkara dinyatakan lengkap, Sri Sumartini akhirnya menambahkan Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan ke Gayus. Cirus juga diduga memberi petunjuk kepada penyidik agar hanya menyita harta Gayus senilai Rp 370 juta dari total harta senilai Rp 28 miliar di rekening yang diblokir penyidik Bareskrim Polri. Akibat petunjuk itu, Polri membuka blokir rekening Gayus. Fakta di sidang lainnya, Cirus menghilangkan pasal korupsi dalam dakwaan. Nazran Aziz, salah satu JPU, mengaku hanya menyalin dakwaan dari rencana dakwaan yang disusun Cirus. Dalam rencana dakwaan, hanya ada pasal penggelapan dan pencucian uang senilai Rp 370 juta. Akhirnya, jaksa hanya menuntut Gayus pasal penggelapan dengan hukuman satu tahun masa percobaan satu tahun penjara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar