Rabu, 20 Juli 2011

Angie dan Koster Membantah Nazaruddin

info mutakhir tentang
tidak selalu hal yang termudah untuk mencari. Untungnya, laporan ini mencakup
info terbaru yang tersedia.
JAKARTA, KOMPAS.com " Dua Anggota Komisi X DPR, Angeline Sondakh dan I Wayan Koster, membantah keras seluruh pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin di salah satu televisi swasta tentang pembagian uang pelicin (success fee) dalam proyek pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang kepada anggota Dewan. Menurut keduanya, pernyataan Nazaruddin sama sekali tak bisa dipercaya.

"Saya rasa tidak penting untuk ditanggapi. Artinya, biar masyarakat yang menilai. Dari ceritanya yang mudah berubah, angkanya juga berubah-ubah, tempat dan orangnya yang juga berubah-ubah, artinya kalau orang bohong memang begitu. Dia lupa sama apa yang dia omongi sebelumnya. Jadi, saya rasa tidak penting lagi untuk ditanggapi," ungkap Angelina di Gedung DPR, Kamis (21/7/2011).

Menurut politisi Demokrat ini, saat ini dirinya berusaha menikmati setiap tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Dirinya tak terlalu merasa terganggu dibandingkan dengan kehilangan suaminya, almarhum Adjie Massaid, yang meninggal beberapa bulan silam.

"Kalau masalah ini, sudah saya ikhlaskan. Saya yakin strategi Allah lebih besar daripada strategi manusia," tambahnya.

Semakin banyak informasi otentik tentang
Anda tahu, semakin banyak orang mungkin adalah untuk mempertimbangkan Anda ahli
. Baca terus untuk fakta
bahkan lebih yang Anda dapat berbagi.

Angie dan Koster memang disebut Nazaruddin sebagai pintu masuk di DPR untuk seluruh anggota Panja SEA Games. Sementara itu, kemarin, dalam dakwaan terhadap mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang, yang dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, terungkap adanya rencana pembagian fee yang direncanakan bersamaNazaruddin kepada sejumlah pihak terkait proyek pembangunan wisma atlet SEA Games Palembang dan gedung serba guna Sumatera Selatan.

Rosa dan Nazaruddin serta karyawan PT Permai Group (perusahaan milik Nazaruddin) sepakat untuk memberikan fee kepada DPR sebesar 5 persen dari nilai kontrak proyek. Koster yang dituduh menjadi salah satu pintu membantah mentah-mentah. Menurut dia, pernyataan Nazaruddin sama sekali tak perlu dipercaya.

Politisi PDI-P ini heran terhadap Nazaruddin yang justru bernyanyi dari tempat yang tidak diketahui mengenai tuduhan hukum. Padahal, keterangannya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat dibutuhkan.

"Kalau omongan Nazaruddin itu dipercaya, kita salah ini. Siapa yang bisa percaya sama Pak Nazaruddin. Harusnya dia lapor ke KPK, malah lari enggak mau datang. Kalau gentle, konsekuen, datang saja ke KPK. Bawa buktinya, laporkan semua, supaya clear semua," tantang Koster.

Menurut dia pula, orang yang tidak taat hukum dengan lari dari proses hukum justru tak perlu dipercaya meski "nyanyian sumbang"-nya kerap terdengar. "Itu cerita yg dikarang, terlalu panjang dibuat. Itu pintar-pintarnya Nazaruddin saja berimajinasi. Siapa saja bisa ngomong begitu. Kalau omongan Nazaruddin ini didengar, semua bisa ngomong seperti itu, rusak negara kita ini," tandasnya.

Koster sendiri berjanji akan datang memberi keterangan jika KPK nanti memutuskan akan memanggilnya. Namun, saat ini, dia tak akan membawa Nazaruddin ke proses hukum atas dugaan pencemaran nama baik.

Mereka yang hanya mengenal satu atau dua fakta-fakta tentang
bisa bingung oleh informasi yang menyesatkan. Cara terbaik untuk membantu mereka yang disesatkan adalah dengan lembut benar mereka dengan kebenaran yang Anda pelajari di sini.

Tidak ada komentar: