Minggu, 24 Juli 2011

Kasimo Sejajar Hasyim Asyari

Semakin Anda memahami tentang subjek apapun, itu menjadi lebih menarik. Ketika Anda membaca artikel ini Anda akan menemukan bahwa subjek
tentu tidak terkecuali.
SURABAYA, KOMPAS.com - Semasa hidupnya, Ignatius Joseph Kasimo mentransformasikan nilai kekatolikan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Melihat kiprahnya itu, ia layak disejajarkan dengan pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari.

Hal itu terungkap dalam seminar tentang perjuangan politik dan politik bermartabat IJ Kasimo, Minggu (24/7), di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Jawa Timur. Seminar itu digelar dalam rangka pengusulan gelar pahlawan bagi Kasimo. Sebagai pembicara pengamat politik Harry Tjan Silalahi, JB Soedarmanta, Imam Ghazali Said, dan Hakim Jayli.

Harry menuturkan, Indonesia saat ini membutuhkan teladan dan panutan. Karena itu, pemikiran dan kiprah para pendahulu bangsa perlu diangkat agar bisa memberikan inspirasi keteladanan. Salah satu tokoh yang layak diangkat adalah Kasimo (10 April 1900-1 Agustus 1986) sebagai pelopor kemerdekaan Indonesia. Semboyannya adalah gereja untuk Tanah Air. Ini adalah hal pokok yang patut diteladani pemimpin sekarang, tuturnya.

Menurut dia, Kasimo adalah penganut Katolik yang saleh. Namun, dalam kesalehannya itu, ia tak bersikap fanatik. Ia mengatakan, umat Katolik di Nusantara harus turut dalam gerakan revolusi Indonesia.

Semoga informasi yang disajikan sejauh ini berlaku. Anda juga mungkin ingin mempertimbangkan hal berikut:

Melalui Kasimo, umat Katolik menjadi bagian yang total dari kebangsaan Indonesia. Ini seperti yang dilakukan KH Hasyim Asyari ketika mengeluarkan fatwa jihad untuk melawan Belanda dan sekutunya sehingga mendorong munculnya pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Kasimo juga teladan dalam hal antikorupsi. Ia tegas membedakan antara milik pribadi dan milik negara. Ini kerap dilupakan pemimpin sekarang, ujarnya.

Pengasuh Pesantren Mahasiswa As Nur, Imam Ghazali Said, menyepakati hal itu. Seperti Hasyim Asyari, Kasimo mempunyai pemahaman keagamaan yang mendalam. Dengan pemahaman itulah, ia bisa mengatakan, orang Katolik harus menyatu dengan putra-putri Indonesia lainnya dalam membela dan mempertahankan kemerdekaan.

Itu tidak mudah. Kalau ia tidak mempunyai pemahaman agama, ia tidak akan diterima umat Katolik, ujar Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Surabaya ini.

Aktivis NU, Hakim Jayli, menilai, Kasimo memberikan teladan bagi pemimpin Indonesia. Kiprahnya sejalan dengan Pancasila. Kasimo adalah tokoh agama yang peduli pada persatuan Indonesia. Ia terlibat langsung dalam dinamika demokrasi dengan mendirikan partai. Melalui posisi politiknya, ia menunjukkan rasa kemanusiaan. (ARA)

Pertanggungan ini artikel informasi adalah sebagai lengkap dapat hari ini. Tapi kau selalu harus meninggalkan terbuka kemungkinan bahwa penelitian di masa depan dapat mengungkap fakta-fakta baru.

Tidak ada komentar: