Minggu, 17 April 2011

Polri Tangani Bentrok Kebumen

Ketika Anda belajar tentang sesuatu yang baru, mudah merasa kewalahan oleh jumlah informasi relevan yang tersedia. Artikel informatif akan membantu Anda berfokus pada titik sentral.
JAKARTA, KOMPAS.com- Kepolisian telah menangani bentrok antara TNI Angkatan Darat (TNI AD) dengan warga Urut Sewu, Desa Sentrojenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2011) kemarin. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan, pihaknya telah mengamankan delapan warga yang diduga terlibat bentrokan untuk dimintakan keterangan. Adapun, personil TNI yang diduga terlibat ditangani Polisi Militer Kodam IV Diponegoro.

"Tadi pagi, Pak Kapolda (Kapolda Jawa Tengah, Irjen (Pol) Edward Aritonang) sudah di lapangan, sudah berkoordinasi, situasi terkendali," kata Anton dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (17/4/2011).

Menurut Anton, bentrokan terjadi saat masyarakat mencoba memblokade jalan yang menuju tempat pelatihan Dislitbang TNI. "Pada saat Kasat mau masuk, gak bisa karena diblokade. Kemudian Beliau kembali, tidak ada masalah," jelasnya.

Kadang-kadang aspek yang paling penting dari subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.

Namun, masalah terjadi ketika ada anggota TNI yang mencoba membuka blokade yang dibuat warga tersebut. "Sehingga terjadi tindakan anarkis," lanjutnya.

Kemudian, masyarakat merusak gapura dan terjadi tindakan pengamanan oleh TNI. Bentrokan antara TNI dan warga di Kebumen tersebut mengakibatkan sembilan warga masih menjalani perawatan di RSUD Kebumen. Empat di antaranya mengalami luka tembak peluru karet.

Dari lokasi kejadian diberitakan, Kepala Desa Sentrojenar Surip Supangat yang juga mengalami luka tembah menuturkan, selama ini terjadi permasalahan antara warga dengan Kantor Dislitbang TNI karena tanah warga dipasangi patok tanpa sepengetahuan warga dan kepala desa. Patok tersebut sebagai penanda zona aman latihan TNI. Tetapi, warga mengira tanah tersebut akan diambil TNI.

"Sebenarnya kami hanya ingin TNI tidak melakukan latihan militer di kawasan tersebut karena sebagian adalah tanah warga," kata Surip. 

Anda tidak dapat memprediksi kapan mengetahui sesuatu yang ekstra tentang
akan berguna. Jika Anda belajar sesuatu yang baru tentang
dalam artikel ini, Anda harus file artikel di mana Anda dapat menemukannya lagi.

Tidak ada komentar: