Senin, 25 April 2011

Polri Telusuri Sepak Terjang NII

Apakah Anda ingin mencari tahu apa yang mereka-in-the-tahu harus katakan tentang
? Informasi dalam artikel di bawah ini berasal langsung dari para ahli baik informasi dengan pengetahuan khusus tentang
.
JAKARTA, KOMPAS.com " Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, organisasi Negara Islam Indonesia yang disebut-sebut melakukan "cuci otak" diduga menargetkan kaum muda, terutama mahasiswa baru. Hal ini bisa dilakukan dengan menanamkan ideologi-ideologi mereka saat perekrutan mahasiswa baru. Bahkan, mereka bisa menyalurkan ideologi tersebut melalui pengajaran di perguruan tinggi.

"Modus dari kegiatan cuci otak ini bisa terjadi saat mahasiswa baru mengikuti orientasi kegiatan tertentu. Banyak yang ke kawasan pengajar juga, jadi diharapkan kampus memiliki daya cegah," ujar Boy, Senin (25/4/2011).

Sekarang kita telah membahas aspek-aspek
, mari kita kembali kepada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan.

Selain itu, Polri menduga mengenai kasus hilangnya sejumlah mahasiswa karena menjadi korban cuci otak seperti terjadi di Malang,Yogyakarta, dan Bogor dilakukan oleh para mantan narapidana kasus makar, penipuan, dan penculikan dari gerakan NII Komandemen Wilayah VII pada 2008. Beberapa mantan narapidana tersebut sebelumnya mendapatkan vonis hukuman 2,5 tahun. Mereka dikenakan pasal berlapis. Sebagian dikenakan Pasal 106 dan 107 KUHP dan sebagian lainnya dijerat Pasal 55/56, 170, 154a, 156a serta 378 KUHP.

"Patut diselidiki lebih lanjut apakah benarmereka ini (mantan napi) terkait dengan NII yang disebut-sebut sekarang ini. Kami akan lihat perkembangannya. Orang-orang ini kan saat ini sudah selesai menjalani masa hukumannya," imbuhnya.

Namun, Boy mengatakan, Polri juga akan menyelidiki kemungkinan kasus beberapa orang hilang ini benar-benar dilakukan oleh NII atau oleh kelompok lain yang mengatasnamakan NII."Kami melihat ini perlu dibuktikan secara hukum. Apa mereka berkaitan atau mengatasnamakan NII. Semua tergantung dari proses pemeriksaan. Bisa saja dengan menggunakan nama kelompok ini untuk melakukan penipuan, penculikan, yang tujuannya bermotif ekonomi, yakni diculik lalu minta tebusan. Itu bisa terjadi," kata Boy.

Ia mengimbau pada kampus-kampus agar meningkatkan pencegahan dalam area kampus dan Badan Eksekutif Mahasiswa mengetahui semua jenis kegiatan yang dilakukan mahasiswa di kampus. Selain itu, keluarga juga harus segera melapor jika kehilangan anaknya dalam 1 x 24 jam. Hal ini memudahkan kepolisian untuk mencari orang-orang ataupun mahasiswa yang hilang. 

Mereka yang hanya mengenal satu atau dua fakta-fakta tentang
bisa bingung oleh informasi yang menyesatkan. Cara terbaik untuk membantu mereka yang disesatkan adalah dengan lembut benar mereka dengan kebenaran yang Anda pelajari di sini.

Tidak ada komentar: